KUTUNGGU AKHI MENJEMPUTKU


          Ku arungi pagi ini dengan bacaan hamdalah.Allah  masih mengizinkan aku untuk menatap indahnya cahaya fajar .Lahaulawalaquwwataillabillah… sungguh aku sangat bahagia berada di pondok pesantren Darul Ulum. Santriwati dari KH. ABDULLAH
          Di pesantren ini inginku timba ilmu agama setinggi-tingginya. Aku ingin bisa pulang kerumah dengan membawa manfaat untuk kedua orang tuaku.
          Nayla Al-fatih adalah namaku. Aku biasa dipanggil nayla. Pagi ini waktunya hafalan alfiyah dan alhamdulillah aku menjadi  yang terbaik diantara sahabat-sahabatku. Aku sangat senang sekali.  Dan abah mengajakku bersilaturahmi kepesantren langitan.  Aku pun menyanggupinya, tapi anehnya aku disuruh membawa beberapa baju.  Pikirku.  Apakah nanti akan menginap ?
"ya udahlah nay,, terima aja dawuh’e abah mungkin karena hafalan kamu kemarin lancar kamu diajak menginap dipesantren itu!” katadewi yang  menasehatiku
"atau mungkin kamu disuruh ngilat disana. Heem…  asyik deh kayaknya,,, aku aja pengen nay !"kata sari
“yaudah deh aku ikutin kata mbak dewi aja.  Nanti kamu juga dapet waktunya kok sar!”( kemudian semua tertawa)
          Hari ini aku berangkat bersama abah ke pesantren itu. Rasanya berat sekali harus meninggalkan teman-temanku disini. Tapi Bagaimana lagi, aku juga tidak mungkin menolak ajakan abah. Toh kalau aku menolak ,apa pula alasannya.
………………
          Jam menunjukkan pukul 12.30. kami telah sampai dipondok pesantren itu. Tak ku Duga Pondok ini Lebih besar dari yang  kukira. Kayahnya aku bakal betah deh disini ucapku dalam hati.
          Sesampai disini aku disambut dengan hangat. Santriwati dipondok ini sangatlah ramah. Akhirnya aku ditemani salah seorang santri disini namanya khumairo. Abah menyuruhku melihat-lihat pesantren ini dahulu.
"oh… jadi kamu ya orangnya… , pantes aja gus fais sering pergi kepesantrenmu… kamu cantik sih !"
"maksudnya apa ya mbak khumai,, saya ndak ngerti,,"
"apa ? .. kamu nggak tau,,,??? apa kamu nggak pernah bertemu dengan gus fais ? padahal dia sering loh kepesantrenmu itu!"( aku hanya menggelengkan kepala)
Tiba-tiba abah memanggilku dan aku pun ditemani mbak khumairo sampai kedepan pintu lalu ummi menjemputku kedepan pintu. aku pun duduk disebelah ummi. Ternyata diruangan ini sudah ada banyak orang. suasana hening sejenak, kemudian ada seorang lelaki masuk.
“assalamu’alaikum…”(ucapnya dengan santun nan lembut)
“wa’alaikumsalam… fais.. duduk sini le” tutur KH. Abdul Fattah.
          Subhanallah cahaya wajahnya sangat indah. Dia tersenyum kepadaku. Dan aku pun tersenyum  kepadanya. tak lama kemudian KH.Abdul Fattah memulai pembicaraan.
“nayla anakku… tadi setelah berbincang-bincang dengan abahmu.. kami sepakat untuk menjodohkanmu dengan putraku Muhammad Faiz Naufal. Mungkin kamu belum pernah mengenalnya tapi faiz sudah lama mengenalmu..”tutur KH. Abdul Fattah.
          Suasana pun menjadi hening… hatiku tersentuh dengan ucapan itu. Entah tak tau… apakah aku harus merasa bahagia atau merasa sedih. Kemudian fais pun mulai bicara
“sebelumnya ana minta maaf kepada dik nayla yang mungkin ini terlalu cepat. Nama ana fais. Ana berniat ingin menyunting dik nayla sebagai calon istri ana. Dan mungkin dik nayla belum mengerti bagaimana sikap ana. tapi ana tau sifat dan sikap dik nayla oleh karena itulah ana ingin menyunting dik nayla sebagai istri ana. Berkenankah dik nayla menerimanya?”
          Subhanallah… aku seperti bermimpi..bagaimana mungkin, aku dilamar seorang putra dari pondok langitan ini dan ia hanya menginginkan aku untuk menjadi pendampingnya. Aku tak tau harus bagaimana. Menerimanya atau menolaknya?
“maaf… saya tidak tau harus menjawab apa!. Saya ikuti kata abah saja..,jika abah mengizinkan.. insyaallah saya bersedia.”(kemudian aku hanya bisa tersenyum).
“itu berarti dik nayla.. mau menerima ana. Alhamdulillah”
          Suasana pun kembali diarungi canda dan tawa. Keseriusan yang mulanya menggetarkan jiwa berubah menjadi rasa bahagia. Abah memintaku untuk menginap beberapa hari dipesantren ini.”jadi ini maksud abah memintaku untuk membawa beberapa pakaian” ucapku dalam hati.
………………
          Sudah lima hari aku dipesantren ini. banyak pengalaman yang kudapatkan disini .aku sangat bahagia. Bahkan mereka sangat menyayangiku. Beberapa menit kemudian sahabatku khumairo memberitahuku bahwa aku ditunggu bang faiz dimasjid. Aku pun segera kesana bersama dengan khumairo.
“assalamu’alaikum dik nayla”
“wa’alaikumsalam bang fais.. ada gerangan apakah yang mengundang abang bertemu saya sekarang ini?”
Sejenak bang fais diam. Dia memandang wajahku lekat-lekat hingga matanya berkaca-kaca. Kutundukkan pandanganku.
“abang,, jangan memandang kuseperti itu utarakanlah niatmu untuk bicara !”
“maafkan abang nay,, abang harus meninggalkanmu untuk sementara waktu, abang mau meneruskan kuliah abang dimesir. Abah dan ummi pun sudah mengizinkan, bagaimana dengan dik nayla? “
          Hatiku pun tersanyat sakit. Air mataku menetes entah itu menetes bahagia atau menetes karena sedih. Kupandang wajah bang faiz, wajahnya pun penuh harap tapi bagaimana dengan hatiku? akankah hatiku bisa menjaga cintanya saat dia pergi? padahal baru beberapa hari lalu dia memeluk hatiku.
“baiklah, mungkin ini memang jalan untuk abang, nayla ikut abang aja, jika abang hendak pergi, apa yang abang minta dari saya?”
“dik nayla jagalah hafalan dik nayla.. lanjutkanlah menghafal al-qur’annya,, abang berharap ketika abang kembali dik nayla telah menghafalnya…jagalah cinta abang dik nayla”
(airmataku menetes mendengar ucapannya ku usap air mataku dengan sapu tangan)
“aku akan berusaha menjaga cinta abang dan kuharap abang sedemikian rupa”
          Suasanapun diarungi keharuan. Aku tak tau harus bagaimana, rasanya begitu berat untuk melepasnya bahkan jiwa ini berasa lemas sekali.aku memutuskan untuk kembali ke pesantren darul ulum untuk melanjutkan hafalanku.
……………………
          Tiga tahun telah kuarungi. Rasanya hati ini sangat rindu dengan belai kasih bang faiz. Dan hari ini aku mendapat kabar dari sahabatku dewi kalau pesawat bang faiz akan mendarat dibandara soekarno hatta hari ini. Akupun sangat bahagia.
"nayla… apakah kamu udah tau ? pesawat calon suamimu.. eh..maksudnya bang faiz akan mendarat hari ini !"
"benarkah itu… alhamdulillah semoga bang faiz selamat sampai tujuan !"
"apakah kau tak mau menyambut kedatangannya nay ?"
"bukannya aku tak mau menyambutnya,, tapi lebih baik aku dikamar saja,, biarkan abah umi dan KH. Abdul fattah yang menyambutnya"
"kok gitu sih ?"
"sudahlah dewi,,, bang faiz sudah ngerti kok kenapa saya tidak menyambutnya!”
" maksudmu ? "
          Aku pun hanya bisa tersenyum memandang wajah dewi yang diliputi keheranan. Jam menunjukkan pukul 14.30 rombongan penjemput bang faiz sudah datang. Akupun menuju kemushola.
"assalamu’alaikum..abah umi… "
"wa’alaikumsalam… kamu tambah dewasa saja le"
"mari kita kemushola abah umi… "
          Dan inilah acara yang kunanti-nanti. Bang faiz menepati janjinya untuk menjemputku menjadi pendampingnya. Dan alhamdulillah berkat doa dan kuasa-Nya aku bisa menjalankan apa yang diperintahkan bang faiz dan Aku telah bisa menghafal musyaf al-qur’an.
"oh… jadi ini maksud nayla tadi..pantes dia tak mau menjemputnya…"
END.



Mimpi



Mimpi

Tinggal setapak ku meraihmu

Beberapa langkah

Beberapa centi

Kugenggam kau dengan jemariku

Tapi 

Lihatlah, batu kecil yang indah itu

Mempesona, menawan

Memaksa untuk berhenti

Sangat kecil

Mematahkah impian

Mimpi

Usaha sekeras baja tuk mencapaimu

Berada didepanmu

Menjadi bagian dariku

Mimpi

Akankah jejak ini meraihmu?

Akankah tangan kecil ini menggenggammu?

LANGKAH KEHIDUPANKU



          Sinar matahari yang menyengat kulitnya, buatnya bertahan tuk penuhi kehidupannya.Perjuangannya untuk tetap bisa bersekolah membuahkan semangat yang begitu besar.
          Ia bekerja siang dan malam demi untuk mendapatkan rupiah. Kebiasaan orang untuk tidur ia gunakan untuk belajar. Walaupun sinarmatanya menunjukkan kelelahan tapi itu tak membuatnya untuk menyerah.
          Namanya RAMADHAN AL-GHOZALI.Seoranga nak dari tukang sapujalanan.Ibunya telah meninggal.Ia tinggal seorang diri dengan ayahnya.ia bersekolah di SMAN Tanjung Sari. Ia mendapatkan beasiswa karna prestasinya yang menggembilang mengharumkan nama sekolahnya. Kepala sekolah pun bangga padanya .
………………
          Suatu ketika ada seorang gadis yang menyukainya.Gadis itu sangat cantik nan baik. Dia merupakan gadis idola paralelaki disekolahnya. Namanya SHEILA DWI PUTRI. Dia putri dari bapak kepala sekolah.tapi rama punya prinsip tersendiri dalam hal cinta.
"bukannya aku tidak menyukaimu… tapi ada hal yang harus lebih dulu aku selesaikan sebelum memilikimu ".
"apaitu ram ?"
"keluargaku,,,biarlah aku menggapai cita-citaku yang hanya hitungan jari untuk membahagiakan ayahku… setelah itu aku akan menjemput mu kembali"
"aku janji padamu,, sheila"
Kemudian mereka tersenyum dan memandang buku masing-masing.
……………….
          Saat wisudapun dinantikan.Rama mendapatkan nilai terbaik disekolahnya.Dan membuat para guru kagum padanya.Ia telah mengharumkan nama sekolahnya dengan prestasinya yang gemilang. Nilai murni yang ia raih membawanya keuniversitas terfavoritdi indonesia. Di universitas inilah langkah untuk mengejarimpiannya telah digenggam.Walaupun keadaan ekonomi keluarganya yang kurang mampu ia teteap rela bekerja siang dan malam demi hal itu. Bahkan dia hanya tidur 2-3 jam setiap harinya.
          Beberapa tahun telah di arunginya.Nilai-nilai terbaik tetap ia bawakan di unuversitasnya ini. Nilai di bidang fakultas kimia mengantarkannya menjadi seorang ilmuan ternama. Saat ini pun ia telah bisa menghajikan kedua orangtuannya, mendapatkan izin untuk memiliki sheila dan telah berhasil mengubah takdir hidupnya.
Setiap usaha yang ia lakukan siang dan malampun tak sia-sia. Mengurangi waktu tidurnya hingga organ tubuhnya merasakan kelelahan yang begitu besar tetapi dengan semangat untuk mengharumkan nama sekolahnya, universitasnya,bahkan bangsa indonesia. Membuatnya tak pantang menyerah.Rasa lelah itu menjadi semangatdari perjalanan hidupnya.
          Kini ia telah melanjutkan s2-nya diamerika… negara berpendidikan yang tinggi. Disana pun ia raih prestasi-prestasi ilmuan. Kesuksesan yang ia raih itu sangat membuat ayahnya bangga. Ia berkata:
“walaupun kelelahan ini menimpa…kita harus tetap semangat… karna semangatlah yang membuat rasa lelah menjadi begitu berarti. Jika kita lelah… obatilah rasa itu dengan ibadah dan memanjatkan doa kepada yang maha kuasa.hal terpenting yang tidak boleh kita hentikan ialah kita tidak boleh lelah untuk bersemangat, tidak boleh lelah untuk berusaha, tidak boleh lelah untuk berdoa dan tidak boleh lelah untuk selalu belajar. Karna kita bisa mengubah taqdir kita selama kita mau berusaha, belajar dan ber doa kepada-Nya”.
END.

Segenggam Harapan



 Aku hanyalah seekor ulat

Yang ingin menjadi indah

Dan terbang tinggi 

Seperti kupu kupu

Melewati tahap perubahan penentu

Tuk meraih segengam harapan 

Harapan tuk bisa bersamamu

Mengukir canda tawa suka duka

Menghadapi badai angin diudara

Yaitu seperti kupu kupu

Bersama dalam ahwal apapun

Tuk capai tujuan dari sebuah harapan

Takkan Pernah Berhenti



Sinarnya begitu cerah dalam mengawali paginya hari ini. Suara gemerisik dedaunan karena tiupan angin mengaluni setiap langkah kaki yang ia hentakkan. Bersama semangat dan senyum ceria, tanpa rasa tergesa-gesa ia kesekolah dengan muka berseri-seri.
            Namanya adaalah ZIA AGUSTINA. Yang biasa dipanggil zia. Dia cantik, Ramah, baik dan juga pandai.banyak prestasi yang ia raih, mulai lomba tingkat kota hingga tingkat ia harus tetap membayar bahkan pernah masuk tingkat nasional. Tapi ia harus tetap membayar uang sekolah setengahnya padahal disekolah lain siswa yang berprestasi mendapatkan bea siswa.
            Umurnya bariu menginjak 16 tahun. Masa-masa inilah yang seharusnya menjadi masa berbahagia tapi ia harus membantu kedua oranggtuanya. Ayahnya hanyalah seorang pemungut barang bekas sedangakan ibunya hanya buruh cuci rumahan.
            Terkadang ia menangis melihat orangtuanya harus bekerja keras untukknya. Ingin rasanya membantu mereka tapi apa dayanya, orangtuanya melarangnya dengan alasan dia masih kecil dan harus terus belajar untuk meraih cita-citanya.
“selamat pagi pak tarno!” sapanya pada pak satpam dengan ramah.
“pagi juga neng,, wah kalau kayak gigni terus jadi semangat deh!”
“ah bapak bisa aja”(tersenyum manis)
Ketika ia sedang berbincang dengan pak tarno. Ia tersenggol hingga jatuh kepafing.zahwalah yang menabraknya dengan sengaja. Karena memang dari dulu dia tidak suka sama zia bahkan dia pernah hamoir menumpakan cairan kimia ketangan zia.
“auuuuwww ! “jeritnya
“siapa suruh berdiri didepan gerbang.. “katanya
“hello..! ini jalan umum keles !”sindir temannya, desi
“emang jalan ini punya elo ? elo gak berhak lewat sini seharusnya, uang sekolah elo kan belum lunas hahahaha” olok rika ,teman zahwa juga.
Lalu eninggalkan zia yang tersungkur dipafing. Pak tarno pun tak bisa berbuat apa-apa.
            Jam pelajaran pun dimulai dan kini adalah waktunya posttest pelajaran fisika. Suasana kelass menjadi tegang setelah bu nining dan keduan penjaga massuk kedalam kelas. Tetapi zia mencoba tetap tenang ketika sudut ruangan terisi dengan rasa  cemas dan takut.
            Dug..dug..dug..dug denyut nadi yang mengencang. Menunggu giliran zia dipanggil. Dan tak berujung lama
“zia agustina?”
“iya bu”
“rumus percepatan?”. Dengan sedikit tegang karena mendapat giliran kedua. Guguppun berhembus menyelimuti fikirannya.
“kok diam? Buguru nyuruh lo jawab bukan diam? Nggak bisa ya? Hahaha”sindir zahwa
“rumus kecepatan ada dua yaitu untuk kecepatan sesaat harus diturunkan. Vt= sedangkan untuk kecepatan rata-rata langsung dicari perubahannya saja yaitu”. Menjawabnya dengan tenang.
“kamu memang pandai nak !padahal pelajaran ini belum ibu ajarkan pada kalian. Oh iya nak, beberapa minggu lagi akan ada olimpiade fisika tingkat nasional. Ibu harap kamu bisa mengikutinya”. Ujar bu nining.
            Rembulan telah menghiasi malam yang indah ini. Tak lupa bersama bintang yang selalu menemaninya. Belajar disudut kamar kecil dengan pencahayaan yang kurang membuat zia tak pantang menyerah. Fikirannya tertuju pada tawaran bu ninimg tadi. Kemungkinan jika ia ikut olimpiade lagi ia bisa mendapatkan beasiswa.
            Tok..tok..tok... suara ketukan pintu kamarnya membuyarkan fikirannya. Lekas cepat ia membuka pintu itu.
“ibu...” ujarnya. Ia lihat rona kesedihan ada diwajah ibunya.
“ibu ada apa? Kenapa ibu bersedih?”
Ibunyapun meneteskan air mata. Dan mulai berbicara terbata-bata.
“anakku zia,, berhentilah sekolah dan bantulah ibumu bekerja”
            Hatinya tersentak , tak mungkin seorang ibu menyuruh anaknya berhenti sekolah. Padahal dahulu ibunyalah yang menyuruhnya uuntuk terus belajar.
“kenapa bu? Bukankah ibu yang menyuruh zia untuk tetap bersekolah? Tapi sekarang kenapa ibu menyuruh zia berhenti sekolah?” (menangis tersedu-sedu)
“nak belajar itu tak harus disekolah, dirumah juga bisa. Nak ayahmu tadi terserempet mobil dan kakinya retak, ibu terpaksa menggunakan uang tabungan untuk sekolah kamu, untuk saat ini berhentilah sekolah dulu nak”
            Zia tak bisa menahan tangis . iapun langsung memeluk ibunya. Dan dalam hatinya ia berkata;” sekarang apa yang harus kulakukan ya allah, aku tak mau berhenti sekolah, tapi aku juga tak ingin memberatkan kedua orang tuaku.. apalagi ayahku yang sedang sakit,, tunjukkan lah jalanMu”
            Sayup-sayup angin membuat udara semakin dingin. Zia yang bersiap-siap sekolah tak sesemangat seperti biasanya. Wajahnya dironai kesediah yang cukup mendalam. Dan mungkin ini adalah hari-hari terakhirnya untuk masuk sekolah. Kini mulutnya terbungkam tak berbicara sepatah katapun. Yang biasanya menyapa pak tarno sekarang tidak lagi.
“zia,, bagaimana tawaran ibu kemarin?”ucap bunining yang membuyarkan lamunannya.
“tapi bu,, saya belum bisa membayar uang sekolah,, dan mungkin saya akan  keluar dari sini. Tapi saaya akan memenagkan olimpiade itu dulu bu” jawabnya sambil tersenyum.
“tenanglah zia,,  uang sekolah itu akan hangus jika kamu sudah memenagkan olimpiade itu,, bapak kepala sekolah akan memberimu beasiswa dua tahun kedepan selama kamu masih terus berprestasi”
Zia pun gembira mendengar kabar itu. Dan sepulang sekolah ia pun langsung pulang kerumah
“ibu...ibu...ibu!” teriaknya memanggil nama ibunya dan mencarinya
“ibu...ibu..ayah...ayah...!”(cemas)
Tiba-tiba seorang tetangga memberi informasi bahwa ayahnya harus dibawa kerumah sakit karena kakinya bukan cuman retak tapi harus dioperasi. Dan zia pun langsung pergi kerumah sakit itu.
            Memang berat rasa hatinya menerima ujian ini. Ia hanya diberi waktu tiga hari untuk melunasi biaya operasi itu. Dan biayanya pun tidak semurah itu. Dua puluh lima juta. Mana mungkin dalam waktu tiga hari zia dan ibunya bisa menggumpulkan uang sebanyak itu?
                                                                        @@@@
“tumben putri zia tercantik apalagi anak tukang pemungut sampah berwajah murung? Biasanya aja selalu menggoda para cowok untuk tersenyum dan tertawa dengannya?”ujar zahwa dengan kata yang pedas
“katanya ada yang lagi butuh duit ya? Hahaha” kata desi
“apah..? butuh duit? Ohhh... mau gue bantu? Mumpung gue lagu bermurah hari sama elo” ziapun tidak menggabres kata-kata zahwa.
“mau nggak? Dalam waktu tiga hari elo dapet 20juga kok ! tenang aja. 1....2....”
“iya... gue mau” jawab zia
“nah gitu dong... mikir aja lama banget . dasar mata duitan. Nanti malem gue tunggu di taman sekolah jam 7. Inget jam 7 gak boleh telat” ucapnya dengan sombong
            Disisi lain zia terus belajar untuk mengikuti olimiade itu. Bunining terus membimbingnya dan menasehatinya agar bisa membedakan antara waktu belajar dengan beristirahat karena olimpiadenya pun akan berlangsung 5 hari lagi.
                                                                        @@@@
            Pukul tujuh tepat zia telah menunggu di taman sekolah. Taak lama kemudian zahwa mengha,pirinya dengan mobil merahnya itu dan memperhatikan penampilan zia.
“kalo elo pakai pakaian kayak gini.. gak ada yang mau dilayanin sama elo!” kata zahwa
“maksudnya apa sih? Dan aku harus kerja apa?”
“cuman jadi pelayan pengganti aja kog selama tiga hari. Cepat ganti pakaian dengan ini dan cepat naik”
Ziapun menuruti kata-kata zahwa. Dan ia disuruh memakai rok mini dan kaos putih khas pelayan. Zahwa memang punya niat buruk pada zia. Ia ingin merendahkan namanya dan mengeluarkan serta mengagalkan olimpiade nasional yang ia ikuti dengan mempekerjakannya didiskotik. Bagaimanapun seorang siswa yang masih kecil tak boleh bekerja ditempat seperti itu.
Tiga haripun telah berlalu dan zia sudah bisa membayar uang operasi ayahnya . tinggal 2 hari.. ia gunakan waktu itu untuk belajar demi untuk tetap bersekolah . tapi ternyata masalah pun terjadi. Tanpa ia sdari foto-foto ia bekerja didiskotik itu tersebar keseluruh siswa bahakan bunining pun tau tentang hal itu dan langsung menemui zia.
“zia,, apa maksud dari semua ini? Kamu mau mencemarkan nama baik sekolah ini?”ucap bu nining dengan marah
“bu... dari mana inu tau ten...”
“ tak perlu tau tentang itu yang penting.. apakah semua ini benar? Jwab zia jangan hanya dian dan menangis saja!”
“iya bu... zia butuh biaya untuk operasi ayah zia.. 20juta zia harus mencarinya dalam waktu 3hari,, zia hanya bekerja sebagai pelayan disitu bu...  dan bukan yang lain!”terang zia
“baiklah ibu percaya sama kamu.. sekarang ibu akan menjenguk ayah kamu.. dan kamu belajarlah diperpustakaan jangan kekelas. Karena kamu akan dijadikan bahan perbincangan saja”
                                                                                    @@@@
            Bunining pun memjenguk ayah zia dan juga menanyakan soal pekerjaan zia didiskotik. Dan ibunya pun kaget kenapa putrinya sendiri bisa membohonginya? Ibunya marah besar. Saat zia datang ibunya mengembalikan semua uang itu.
“ibu lebih senang kamu jadi anak bodoh daripada kamu jadi anak pandai tapi tk bisa menggunakan otakmu dalam berfikir? Kamu memang bukan anak yang bisa dibanggakan?”
            Hanya isak tangis yang menemaninya saat ini . perasaan bersalah kepada ibunya membuatnya tak berdaya. Ia mengurung dirinya dikamar dan tidak keluar sama sekali. Padahal besok olimpiade itu akan segera dilaksanakan. Bunining menjelaskan semua hal itu tentang zia dan olimpiade itu agar ibunya zia mau membujuk zia mengikuti olimpiade itu demi kelanjutan sekolah zia.
“bu saya mohon bujuklah zia ... dengan memenagkan olimpiade ini zia akan mendapatkan beasiswa,, dan agar zia lebih mudah dalam menggapai keinginanya,, dia ingin bisa menghajikan ibu.. saya minta dengan sangat ibu mengizinkan zia mengikuti olimpiade ini karena zia sangat ingin untuk terus bersekolah”
“ baiklah bu... saya akan membujuknya”
            Dan ternyata zia mendengar perbincangan itu , dia sangat bahagia sekali. Dia langsung mengusap air matanya , mengambil buku fisika dan mempelajarinya. Dia ingin membuktikan bahwa ia bisa membanggakan kedua orang tuanya . dan akhirnya ia berhasil membuktika itu.. ia memperoleh juara 1 tingkat nasional dan ia persembahkan kemenangan itu untuk ibunya. Ia tetap bisa bersekolah dan mulai belajar dengan sungguh sungguh dalam menggapai cita-citanya. Dan ketika harapan itu ada, seharusnya kita menyanggupinya, berusaha beristiqomah memperjuangkannya dan meraihnya. Lalu untuk apa kita harus mencari yang lain ?

                                                                        THE AND.
           

                                                                                               

Mimpi Besar? Motivasi Hidup #Part 2

Misalnya saja, ada seorang anak laki-laki yang berhasil duduk dibangku kuliah di sebuah universitas ternama. Anak itupun mendapatkan gelar c...